Senin, 28 April 2008

MENGAPA ANAK SAYA SUKA MELAWAN DAN SUSAH DIATUR OLEH AYAH EDY (PEMERHATI ANAK)

KEBIASAAN I

RAJA YANG TAK PERNAH SALAH

Sewaktu anak kita masih kecil dan belajar jalan, tidak jarang tanpa sengaja mereka menabrak kursi atau meja. Lalu mereka menangis. Umumnya, yang dilakukan oleh orang tua supaya tangisan anak berhenti adalah dengan memukul kursi atau meja yang tanpa sengaja mereka tabrak. Sambil mengatakan,"Siapa yang nakal ya? Ini sudah Papa/ Mama pukul kursi/mejanya...sudah cup...cup...diem yach...Akhirnya si anak pun terdiam.

Ketika proses pemukulan terhadap benda-benda yang mereka tabrak terjadi, sebenarnya kita telah mengajarkan kepada anak bahwa ia tidak pernah bersalah. Yang salah orang atau benda lain. Pemikiran ini akan terus terbawa hingga ia dewasa. Akibatnya, setiap ia mengalami suatu peristiwa dan terjadi suatu kekeliruan, maka yang keliru atau salah adalah orang lain, dan dirinya selalu benar. Akibat lebih lanjut, yang pantas untuk diberi peringatan, sanksi, atau hukuman adalah orang lain yang tidak melakukan suatu kekeliruan atau kesalahan.

Kita sebagai orang tua baru menyadari hal tersebut ketika si anak sudah mulai melawan kepada kita. Perilaku melawan ini terbangun sejak kecil karena tanpa sadar kita telah mengajarinya untuk tidak pernah merasa bersalah.

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan ketika si anak yang baru belajar berjalan menabrak sesuatu sehingga membuatnya menangis? Yang sebaiknya kita lakukan adalah ajarilah ia untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi; katakanlah padanya (sambil mengusap bagian yang menurutnya terasa sakit): "Sayang, kamu terbentur ya. Sakit ya? Lain kali hati-hati ya, jalannya pelan-pelan saja dulu, supaya tidak membentur lagi."

Minggu, 27 April 2008

Manfaat bersekolah

Seperti para ibu muda lainnya, saya pun selalu menginginkan yang terbaik bagi anak saya. Fika kini (4 tahun ). Apalagi latar pendidikan saya adalah psikologi, ditambah masa penantian menunggu kehadiran Fika hingga 1 tahun setelah perkawinan, membuat saya ekstra hati2 dalam mebesarkan Fika.
Segala sesuatu untuk Fika saya siapkan dengan sangat terencana dan saya upayakan yang terbaik yang kami, orang tuanya, bisa berikan. untuk itu, sayapun meninggalkan pekerjaan saya, yang terbilang lebih dari lumayan, baik dari segi jenis dan beban kerja, juga dari penghasilan, demi mengurus sendiri Fika.
Ketika Fika mulai besar, saya mulai merasa bahwa Fika membutuhkan stimulasi lebih dari sekedar yang bisa saya berikan. Saya merasa bahwa Fika terutama membutuhkan tempat untuk mengaktualisasikan diri. Di usianya yang sekitar 3 tahun Fika sudah ingin mengetahui banyak hal seperti dia banyak bertanya mengenai keadaan disekelilinginya dan itu membuat saya berfikir ini sudah waktunya Fika untuk bersekolah tapi saya sebagai orang tuanya ingin Fika medapatkan pendidikan yang terbaik, yang dapat mengasah kemampuan dan bakatnya yang unik jadi saya berfikir apakah ada jenis pendidikan yang seperti itu karena selama ini pendidikan formal tidak dapat mejawab permasalahan pendidikan karena banyak orang yang merasa setelah lulus dari sekolah formal merasa tidak mendapatkan kemampuan apa2 selain kemampuan baca tulis dan berhitung dan membuat saya mencari2 apa kiranya jenis atau lembaga yang terbaik untuk anak saya bersekolah akhirnya saya menemukan suatu jenis atau lembaga yang bisa meyakinkan saya bahwa ini yang terbaik yang dapat saya cari selama ini, jenis pendidikan yang benar2 bisa menjembatani bakat Fika agar terasah dengan baik yaitu Homeschooling, karena pendidikan disini lebih bersifat menggali bakat dan kempuaan tiap individu agar keluar dengan maksimal tanpa anak menjadi beban atau tertekan karena semuanya bersifat Fun learning tetapi anak tetap memiliki disiplin dan lingkungan untuk bersosialisasi karena adanya komunitas homeschooling untuk berkumpul dengan anak2 yang lain jadi inilah yang selama ini saya cari, jenis pendidikan yang menciptakan anak dengan kemampuannya masing2 tanpa anak merasa harus menguasai semua jenis mata pelajaran karena belum tentu itu sesuai dengan si Individu.

Jumat, 25 April 2008

Fikarhomeschooling

Fikarhomeschooling hadir sebagai jawaban dari segala permasalahan pendidikan diIndonesia, karena kami memiliki komitmen bahwa setiap anak memiliki bakat dan keunikan masing2 dan hal itu merupakan rahmat dari tuhan yang patut kita syukuri, dan kita berusaha mengarahkan semua itu dgn maksimal agar tercapainya manusia-manusia yang memiliki karakter yang kuat akan indentitas dirinya dan rasa percaya diri yang kuat karena memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda dan semua itu bermafaat bg mereka kelak ketika mereka terjun ke dunia kerja.

Rabu, 23 April 2008

Fenomena homeschooling di Indonesia

Homeschooling di Indonesia sudah merupakan sesuatu hal yang sangat dibutuhkan pada zaman pendidikan saat ini, dikarenakan mutu pendidikan diIndonesia yang sudah sangat memperhatinkan, banyaknya lulusan perguruan tinggi diIndonesia yang menjadi pengangguran karena mutu sumber daya manusianya yang tidak dapat mengikuti perkembangan didunia kerja, karena didunia kerja dibutuhkan orang-orang yang siap pakai dan bukannya orang-orang yang butuh banyak bimbingan lagi karena ini akan sangat membuang2 waktu perusahaan untuk membina mereka dan ini akan sangat berpengaruh dalam hal pengeluaran perusahaan, karena perusahaan yang maju atau menguntungkan adalah perusahaan yang dapat meminimalisasikan pengeluaran karena sangat berhubungan dengan profit perusahaan, semakin besar profit perusahaan semakin perusahaan tersebut bisa dikatakan sehat dan ini berhubungan dengan masa umur dari perusahaan tersebut semakin panjang umur perusahaan tersebut makin perusahaan tersebut dapat survive oleh karena itu arah pendidikan kita harus dapat mengakomodasikan masalah ini karena sekarang banyak lulusan dari sekolah2 formal setelah mereka keluar kedalam masyarakat mereka menjadi gagap dalam beradaptasi karena apa yang mereka dapat disekolah mereka tidak dapat digunakan didunia nyata, karena didunia ini mereka tidak membutuhkan teori2 tapi lebih pada praktek2 nyata dan apa yang banyak terjadi disekolah formal mereka tidak dapat mendeteksi dengan detail kebutuhan dan bakat dari sianak dan maka dari itu mereka megeneralisasikan setiap kebutuhan sianak, jadi sianak menjadi tidak berkembang akan bakat mereka yang sudah tercipta dari sejak mereka lahir dan mereka akhirnya merasa sekolah hanya menjadi kewajiban dan bukan tempat mereka dapat mengaktualisasikan bakat mereka, ujung2nya mereka menjadi tertekan dan timbulnya pemberontakan seperti kita sering lihat dimediamasa2 baik elektronik maupun cetak seperti tawuran, narkoba, sek bebas dll. Jadi melihat fenomena tersebut diharapakan Fikar Homeschooling bisa menjadi jawaban dari masalah2 pendidikan tersebut dikarenakan ,Fikar Homeschooling benar2 bisa mengakomodasikan setiap bakat dan kelebihan dari setiap anak karena kami percaya Tuhan menciptakan setiap manusia unik yang memiliki kelebihan dan keterampilan yang berbeda dari setiap anak dan kami mendorong agar bakat2 ini dapat berkembang dengan maksimal karena metode mengajar kami lebih sangat personal lebih mengutamakan perkembangan pribadi dari sianak.