PERSPEKTIF
PengantarDhanang Sasongko adalah Sekretaris Jenderal Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (Asah Pena). Sekarang ini pendidikan alternatif atau home schooling (HS) sedang tren. Kita bisa menyebutkan beberapa contoh dari kalangan selebritis seperti Nia Ramadhani, Kak Seto, Neno Warisman, dan beberapa nama lainnya yang memilih alternatif HS ini.Dhanang berpendapat HS ada kelemahan dan keunggulannya.Apa sebetulnya home schooling (HS) itu? Kalau di Amerika Serikat (AS) dan di dunia, HS sudah lama berkembang. Di Indonesia mungkin ada yang namanya Proses Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). HS terdiri dari tiga jenis. Pertama, HS tunggal. Ini penggiatnya adalah satu keluarga. Kemudian HS majemuk terdiri dari dua keluarga, dan terakhir HS komunitas. Komunitas ini dibentuk dengan metode pembelajarannya secara tutorial. HS tunggal dilakukan di rumah. HS itu adalah bagaimana proses kegiatan belajar, di mana pun, kapan pun, dan dengan siapa saja.Bagaimana sistemnya? HS komunitas adalah beberapa keluarga memberikan kepercayaannya untuk mendidik anak-anaknya ke dalam HS. Proses pembelajarannya melalui tutorial. Ini ada di salah satu metode HS Kak Seto.Siapa tutornya?Kita mempunyai tim yang namanya Badan Tutorial. Mereka terdiri dari lulusan berbagai jenis profesi pendidikan. Ada Paket A yang setara dengan Sekolah Dasar (SD), Paket B yang setara Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Paket C yang setara Sekolah Menengah Atas (SMA). Jadi kunjungannya adalah kunjungan ke komunitas. Bagaimana proses belajar HS?Kita memberikan masing-masing peserta didik kebebasan dalam memilih pembelajaran tapi tidak terlepas dari kurikulum. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum 2004, yaitu kurikulum berbasis kompetensi, atau kurikulum terbaru kurikulum 2006. Jadi tetap ada acuannya karena nanti di ujung dari proses pendidikan HS ada ujian kesetaraan. Apakah HS komunitas memiliki kelebihan atau keunggulan dari yang lain?Ini harus dilihat dari kondisi orang tuanya. Kalau kedua orang tua bekerja, tapi menginginkan anaknya untuk HS, mungkin lebih tepat ke HS komunitas. Sedangkan untuk HS tunggal agak susah karena orang tua harus full. Jadi untuk yang komunitas itu sifatnya tutorial dan hadir di kegiatan komunitas.Bagaimana pendidikan bersosialiasasi pada murid HS?Mereka bisa lebih banyak ada kesempatan untuk pergi ke luar. Jadi mengenai bersosialisasi mereka tidak ada masalah. Yang paling penting juga adalah kita memberikan kemandirian, yaitu dalam belajar dan mengambil keputusan. Bagaimana dengan sertifikat atau ijazah kelulusan untuk HS?Orang tidak perlu khawatir untuk mendapatkan ijazah kesetaraan. Di SD ada ijazah kesetaraan untuk tingkat SD. Orang bisa ikut ujian kesetaraan dan jika lulus akan mendapatkan ijazah Kesetaraan SD, lalu SMP, dan juga ada SMA. Ini bisa diterima oleh berbagai sekolah dan universitas. Jadi sudah dilegalitas oleh pemerintah. Dalam hal ini di HS memang ada kelemahannya, yaitu tidak ada kompetisi atau persaingan. Tapi keunggulannya yang paling dominan adalah dengan terbatasnya jumlah peserta didik, tutor bisa langsung fokus pada potensi masing-masing anak peserta didik. n
Copyright © Sinar Harapan 2003
Kamis, 01 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Homeschool mudah dan murah, tidak perlu lembaga khusus dan tidak perlu bayar uang pangkal atau SPP. Caranya:
- kurikulum bebas, kalau ingin pakai kurikulum diknas bisa beli buku textbook yang beredar di pasaran, bekas juga tidak apa-apa
- kalau perlu bimbingan belajar, cari bimbingan apa saja TIDAK PERLU yang bermerek HS
- Untuk legalitas/ujian, cari PKBM di dekat tempat tinggal anda. PKBM jumlahnya ribuan di seluruh Indonesia dan biasa menyelenggarakan ujian kesetaraan. Biayanya antara GRATIS sampai 100.000an rupiah saja
Terimakasih atas saran dan kritikannya, memang benar utk melakukan homeschooling bisa dilakukan dengan berbagai cara dan hal ini dikembalikan kepada setiap orang tua murid mau memilih cara terbaik yang mana ,yang tentu sesuai dengan kebutuhan dari anaknya ,kami Fikarhomeschooling adalah salah satu lembaga pendidikan yang sudah memiliki izin dari diknas untuk menyelenggarakan pendidikan dengan metode homescooling ,setelah kami dilihat memenuhi persyaratan yg diberlakukan oleh pemerintah untuk membuka sebuah lembaga pendidikan dan ditempat kami dikelola oleh guru2 yang profesional utk menjamin bahwa proses belajar mengajar itu terjadi dengan baik dan kami memiliki tempat berkumpulnya siswa-siswi kami utk bersosialisasi atau belajar dan metode sendiri dalam menyampaikan pelajaran agar lebih menarik utk para siswa kami ,jd seperti layaknya sekolah pada umumnya kami menarik pembayaran bg siswa2 kami tp hal ini kami lakukan dengan sewajar2nya agar proses belajar mengajar ini dapat berlangsung dengan baik .Terimakasih atas kesediaannya utk membaca blog ini mudah2an dapat menambah wawasan mengenai banyaknya manfaat yg bisa diperoleh dr metode homeschooling ini selamat membaca artikel2 yg lain.
Posting Komentar